Cerita berawal
dari sebuah tongkrongan lima orang yang mengaku “manusia-manusia agak pintar
dan sedikit tolol yang sangat sok tau” yang sudah kehabisan pokok bahasan
disaat-saat nongkrong sehingga akhirnya cuma bisa ketawa-ketawa. Bagi mereka, tak
ada lagi yang bisa diobrolkan tentang Lennon Siatra, Che Guevara, Robert Smith,
Kurt Cobain, Konfusius, Julius Sitanggang, nobi Nobita, Frodo Bagins, ataupun
Whitman. Tak bersisia ruang untuk mendiskusikan hiperseksnya Chairil Anwar,
Marquis de sade, dan Sigmund Freud; tentang Soekarno, Tatang S, Robert Smith,
Siti Nurhaliza, Ethnan Hawke, Tony Hawk, Endang Kurnia. Atau, betapa
beruntungnya seorang bernama Tom Hanks yang dalam kehidupannya bisa jadi orang
bego, pahlawan yang perang menginvasi Normandy, astronot, dan orang yang
tinggal sendirian disebuah pulau. Betapa menggairahkannya Sarah Miichelle Gelar
di film Cruel Intentions yang mereka nobatkan sebagai salah satu film paling
menggairahkan dengan sekuel-sekuel terjelek sepanjang masa, atau juga Malena
(Monicca Belucci) yang mereka nobatkan sebagai The Most wanted Neighbor in the
world.
Berawal
dari pertemanan semasa SMA disekolhanya “Galih dan Ratna” takdir telah berbuat
“FUBAR” (kacau) dengan mengumpulkan kelima tokoh ini: satu cewek dan empat
cowok. Mereka yang sangat membenci stereotypingnya Dian saastro terhadap para
ABG. Mereka yang pada dasarnya anak baik-baik yang suka film , music, chatting,
ngobrol, suka nyela Primus, dan suka khilaf. Mereka penggemar berat Smashing
Pumpkins, Blur, Frank Sianatra, dan grup band underground yang namanya bagus,
juga bdan Jepang yang ngerilis ulang lagu Google dan Voltus, pengemar berat
Iwan Fals dan masih sering bingung sama lagu-lagunya slank. M ereka juga dans
berat dari Debbie Gibson, New Kids On the Block, Phil Perry, Earl Klugh,
Spyrogyra, Sade, dan Jamiroquai (awalaupun Cuma tau satu atau dua lagu).
Kelimanya
juga masih suka berantem, siapa yangpaling bagus antara Joy dan Delon, Beckham
dan Zidane, Mansyur S dan Irfan Mansyur S, Lyra Firna dan Happy Salma. Satu yang
pasti, semuanya pembenci George Bush, tapi masih sbelum bias mengambil sikap
tentang Saddam Hussei, dan mereka percaya bahwa suatu saat nanti Tom Hanks akan
jadi Presiden Amerika Serikat. Mereka juga percaya kalo gado-gado adalah cikal
bakal dari salad, kalau MTV sebenarnya adalah keajaiban dunia yang tertunda.
Semuanya
suka film, mulai dari film Hollywood, film-film independen yang –perlakuannya
sama seperti grupband underground- Cuma mereka suka kalau judulnya bagus dan
agak nyeleneh. Mereka enggak suka sama film India karena mereka punya prinsip
bahwa semua persoalan didunia pasti ada jalan keluarnya, hanya jalan keluarnya
itu bukan dengan joget. Satu lagi film yang engga mereka suka adalah film-film
silat karena tak satupun diantara mereka yang bias olahraga bela diri yang
paling ampuh didunia adalah dengan ngeles dan bilang “maaf saya khilaf”
Ada
teman yang nanya “Lo udah nonton before Sunrise-nya Ethanhawke dan Julie
Delphy? Sekarang ada Before Sunset lho…. Kalo belom nonton silakan penasaran dan cari filmnya,
tapi kalo udah silahkan penasaran juga”
Lalu,
kenapa film sebagus itu engga terlalu terkenal? Ada apa sih dengan Before
Sunrise dan Before Sunset? Yang pasti, difilm itu ada mimpi, mimpi yang membuat
hidup ini menjadi lebih indah dan film itu mungkin akan selalu meninggalkan
pertanyaan yang membuat kita terus bermimpi: apa yang akan terjadi antara
mereka berdua? Terus, kenapa film itu masuk kejajaran film-film independen
atau, mungkinkah cuma orang-orang bebas zaman sekarang yang masih punya mimpi?
Tapi, bukankah setiap orang bebas punya mimpi, bukankah setiap manusia harus
punya mimpi? Kalau manusia engga punya mimpi namanya apa dong?
“A
life without a risk is a life unlived…”
Mungkin
sekarang kenyamanan sudah jadi segalanya sehingga taka da lagi yang mau
mengambil resiko untuk mimpi-mimpinya, taka da lagi yang mau mencari keajaiban
dan keindahan sebuah hati…
Banyak
film bercerita bahwa kita enggak akan pernah tahu kapan, dimana, siapa, mengapa
dan darimana keindahan sebuah hati berawal. Tapi, ada satu yang tak akan pernah
hilang dari diri seorang anak manusia, Kate Winslet dalam Titanic pernah bilang
“A woman’s heart is depper than ocean for a secret.” (hati wanita lebih dalam
daripada samudera untuk menyimpan rahasia). Begitu indahnya hati wanita, meski
setiap laki-laki hanya bisa bilang “Yo! Man gotta do what man gotta do.”
Cerita
ini bicara tentang “Cinta, Mimpi, Keyakinan, Cita-cita, dan mudah-mudahan bisa
lebih dari sekedar -You lived in Beverly Hills, I lived in Nothing Hills-. Sebab,
Cuma makhluk bernama manusia yang bisa bikin pernyataan-pernyataan indah
seperti ini:
·
I have a dream.. (Luther King, Martin)
·
You may say I’m a dreamer but I’m not the only
one (Lennon, John. Imagine)
·
Everyman dies not everyman really lives.
(Gibson, Mel, Braveheart)
·
I… Just Run! (Hanks, Tom, Forrest Gump.)
·
For a revolution its one triumph or die.
(Guevara, Che)
·
I’m gonna love you till the heaven stops the
rain. (Morrisson, Jim, The Doors)
·
If you lost… you can look and you will find me
time after time. (Lauper, Cindy, Time After Time)
·
All my life changing everyday in every possible
way. (The Canberries, Dreams)
·
We are gonna be forever you and me. (Tucker and
Baiyeu, Light house Family)
·
To be or not to be! …that is the question.
(Shakespeare, William. Hamlet)
·
We are the champion my friend … and we’ll keep
on fighting till the end. (Mercury and May, Queen)
·
Tierra… Tierra…! (Daratan! Daratan! Kata-kata
pertama Christoper Colombus saat pertama kali melihat tanah Amerika)
·
Cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada.
Descartes, Rene)
·
Saya tidak akan memakan buah palapa hingga
Nusantara bersatu dibawah bendera kejayaan Majapahit. (Mahapatih Gajah Mada,
NMajapahit)
·
Bila sampai waktuku. (Anwar, Chairil)
·
…I just brought Indonesia… I fight and work and
Sancrifice my self for this Indonesian people… This fatherland of mine.
(Sukarno.Gordon Skene Sound Selection)
·
Merdeka atau Mati!!! (sumber tidak diketahjui
tetapi siapa yang enggak tau efeknya?)
SEMUANYA GARA-GARA MIMPI….
Ada satu lagi
quote yang dibuat oleh “orang besar” untuk”orang besar” lain. Quote ini berasal
dari Albert Einstein dan disedikasikan pada saat pemakaman Mahatma Gandhi.
“generation to come will scarce believe that such one as this, ever in flesh
and blood walked up on this Earth.”
Mahatma Gandhi dengan
mimpinya telah membuat hati manusia menjadi sesuatu yang berharga untuk
dikenang.
Akan selalu ada
suatu keadaan, kenangan, dan orang-orang tertentu yang singgah dalam hati kita
dan meninggalkan jejak langkah di hati kita pun tidak akan pernah sama lagi
seperti kita sebelumnya.
Setiap kamu
punyamimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh disini, di depan kening
kamu.. jangan menempel. Biarkan…”
“Dia…”
“Menggantung…”
“Mengambang…”
“5
centimeter…. Didepan kening kamu..”
“Jadi
dia enggak akan pernah lepas dari mata kamu.”
“Ada
yang pernah bilang kalo idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh
generasi muda.”
“Mereka
udah buktiin kalo pendapat itu salah.”
Belum
pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan
oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keuakinan
bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia.
Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda
dari makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia sangat
istimewa dimata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan makhluk bernama manusia
terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanaya mereka tinggal MEMPERCAYAINYA J
Untuk
mereka yang belum percaya-walaupun manusia tidak akan pernah bisa memutar
kembali untuk mengulang kembali semuanya dari awal—Tuhan telah memberikan
kebebasan bahwa setiap manusia bisa memulaikembali semuanya dari sekarang,
untuk membuat akhir yang baru, akhir yang indah.
Bangsa
yang besar ini juga harus punya mimpi…..
0 komentar:
Posting Komentar